Kamis, 23 Agustus 2012

IQ Anak Sangat Tergantung Dari Pola Makannya


IQ (Intelligence Quotient) atau skor kecerdasan anak sangat tergantung dari pemberian pola makannya. Anak yang sering diberi makanan junk food ternyata IQ nya lebih rendah 2 poin.

Sebaliknya, pemberian pola makan yang sehat membuat IQ anak lebih tinggi daripada anak yang pola makannya kurang sehat, terutama saat berusia 8 tahun.

Hal ini dikemukakan sebuah studi baru yang dilakukan sejumlah peneliti dari Australia.

Peneliti dari University of Adelaide ini menemukan bahwa pola makan yang sarat dengan junk food di usia yang masih sangat muda akan membuat IQ anak lebih rendah dua poin dari anak yang tak banyak makan junk food saat masih kecil.

"Meski perbedaan IQ-nya tak begitu kentara, studi ini memberikan sejumlah bukti kuat bahwa pola makan anak saat berusia 6 hingga 24 bulan memberikan efek yang kecil namun signifikan terhadap IQ anak yang bersangkutan saat usianya mencapai 8 tahun. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang makanan yang kita berikan kepada anak," ungkap Lisa Smithers, seorang peneliti kesehatan masyarakat dari University of Adelaide yang juga bertindak sebagai ketua tim peneliti. seperti dilansir dari health24, Kamis (23/8/2012).

Studi ini dipublikasikan dalam European Journal of Epidemiology ini.

Peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang diberi ASI dan memiliki pola makan sehat di usia 6 bulan serta rutin diberi makan makanan seperti kacang-kacangan, keju, buah-buahan dan sayuran di usia 15 dan 24 bulan memiliki IQ dua poin lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak mendapatkannya ketika sama-sama mencapai usia 8 tahun.

Sebaliknya, menurut Smithers, anak-anak yang rutin diberi makan biskuit, cokelat, permen, minuman ringan atau soda dan keripik pada dua tahun pertama kehidupannya memiliki IQ dua poin lebih rendah dari teman sebayanya yang pola makannya sehat.

Peneliti juga menekankan bahwa makanan bayi siap saji memberikan sejumlah dampak negatif terhadap IQ anak ketika diberikan saat usianya masih 6 bulan namun saat mencapai usia 2 tahun, makanan ini akan ada manfaatnya juga.

Standar IQ menurut skala Stanford-Binet adalah:
IQ normal di kisaran 85-115.
IQ di atas 135 dikategorikan cerdas tapi jumlahnya hanya 1 persen saja populasi di dunia.
IQ rendah adalah yang memiliki tingkat IQ di bawah 70. Orang ber-IQ rendah biasanya sulit berkomunikasi dengan orang lain yang biasanya disebut keterbelakangan mental.

Separuh (50%) populasi di dunia memiliki IQ rata-rata di kisaran 90-110, sebesar 25% memiliki IQ di atas rata-rata itu dan 25% populasi di dunia memiliki IQ di bawahnya.

source : detik.com